Laman

Kamis, 21 April 2011

Belajarlah untuk Menghargai Orang Lain

Menurut gue berkarya itu susah. Apalagi menghasilkan karya yang bisa diterima oleh orang banyak, tentu saja bukanlah hal yang sepele. Nggak tau kenapa gue nggak suka orang-orang yang menilai suatu karya sesukanya, atau dengan mudah mengatakan "Ih jelek banget, nggak kreatif banget sih!". Orang-orang seperti ini biasanya orang yang omdo (omong doang). Pernahkah terpikir bahwa dengan mudahnya mengatakan "nggak kreatif" dan sebagainya, padahal orang itu juga bukan orang yang kreatif. Jangankan menghasilkan karya yang lebih bagus, mencoba untuk menghasilkan karya yang mudah saja tidak pernah mereka lakukan. Lebih nggak kreatif mana? tentu saja orang orang yang omdo tadi. 

Omong-omong soal kreativitas, gue sangat senang dengan orang-orang yang bergelut dengan hal-hal audio visual, seperti periklanan dan perfilman. Mereka bisa mengungkapkan dan meralisasikan apa yang ada di pikirannya menjadi kenyataan, sesuatu yang indah dan menarik. Berbeda dengan penulis, mereka mampu menuangkan ide kreatif melalui kata-kata, membawa pembaca kedalam suasana yang mereka ciptakan. Amazing bukan? dan gue menghargai mereka, seperti apapun karya mereka, tapi mereka lebih baik daripada gue yang belum menghasilkan apapun. Begitu pula dengan orang-orang yang berkecimpung dalam hal public speaking. Mereka biasanya mampu membawa dan mempengaruhi pendengar dengan berbagai cara, seperti penyiar, hal yang menyenangkan sepertinya. Penyanyi dan pencipta lagu merupakan para penghasil karya yang sangat memukau. Mereka mampu membuat para pencinta musik menikmati setiap lirik yang tercipta dan terucap. Membawa pada ketenangan dan kenyamanan. I'm really appreciate them.

Mungkin sebagian dari pencipta karya, seperti penyanyi sering mendapatkan ucapan "Ih jelek banget, nggak kreatif banget sih!",  sm*sh misalnya, gue sering mendengar kalo orang-orang yang tidak suka dengan mereka mengatakan ucapan yang tidak seharusnya untuk diucapkan. Gue tetap menghargai mereka walaupun sebenarnya gue juga nggak suka, tapi mereka lebih baik dari gue, berani berkarya, dan banyak yang suka dengan karya mereka (sm*sh), salah satunya anak-anak perempuan di dekat kost an gue. 

Tidak salah memang kita untuk tidak menyukai sesuatu (karya orang lain), tapi pantaskah untuk tidak menghargai karya mereka, sementara kita bukan orang yang lebih baik?. Tentu saja tidak. So, belajarlah untuk menghargai karya orang lain, karena dengan menghargai orang lain kita menabung  untuk menghargai diri sendiri.

Senin, 04 April 2011

Que sera sera

When I was just a little girl
I asked my mother,
what will I be
Will I be pretty, will I be rich
Here's what she said to me.

Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

When I was young,
I fell in loveI asked my sweetheart what lies ahead
Will we have rainbows, day after day
Here's what my sweetheart said.
Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, SeraWhat will be, will be.

Now I have children of my own
They ask their mother, what will I be
Will I be handsome, will I be richI tell them tenderly.
Que Sera, Sera,Whatever will be, will be
The future's not ours, to seeQue Sera, SeraWhat will be, will be.

Gue lagi suka bange ama lagu ini, nggak tau kenapa, yang jelas bukan karena iklan Holcim. gue baru tau tenyata artinya que sera sera adalah apa yang terjadi, terjadilah. Akhir-akhir ini gue juga sempat mengunduh lagunya the adly's yang judulnya terjadilah. Kok gue kayak orang yang pasrah ya, padahal nggak gitu. 
Demi lagu-lagu ini gue rela internetan di kampus dan digigitin nyamuk, tapi gue seneng, pas lihat video clipnya, ternyata bikin terharu.